Rabu, 11 Februari 2015

Terwujudnya Kota Terpadu Mandiri Sengayam


  Peta Kecamatan Pamukan Barat
 
         Pada medio tahun 2008, wilayah Kecamatan Pamukan Barat (Pambar) dan sekitarnya digadang-gadang menjadi salahsatu kawasan terpadu mandiri untuk lebih meningkatkan taraf hidup masyarakat di perbatasan antar dua provinsi tersebut. Program Kota Terpadu Mandiri Sengayam, diharapkan pemerintah menjadi pusat perekonomi memanfaatkan potensi agraris dengan mengelola sumber daya alam cukup subur di kecamatan Pambar.

Kecamatan Pamukan Barat merupakan wilayah kecamatan hasil pemekaran dari Kecamatan Pamukan Utara di Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Dengan letak sangat strategis, berada di perbatasan antar provinsi Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Timur. Tepatnya terletak di 115° 50' 00" – 116° 05' 57" BT dan 02° 30' 16" – 03° 50’ 02"  LS.

Dalam wilayah kecamatan yang beribukota di desa Sengayam, dan terdapat 4 desa, yakni desa Sengayam, desa Mangka, desa Mayang Sari dan desa Marga Jaya. Serta berbatasan langsung dengan beberapa kecamatan Kabupaten Kotabaru, pun Kabupaten Balangan Kalsel.

Batas Wilayah Kecamatan Pamukan Barat, tepatnya sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pamukan Utara; Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Balangan; Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sungai Durian dan Sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur.

Luas Wilayah dan Persentase Desa
No          Nama Desa / Kelurahan                Luas (Km2)                    Persentase (%)
1.            Sengayam                                      385,52                                   62,49
2.            Marga Jaya                                      10,18                                     1,65
3.            Mayang Sari                                    27,00                                     4,37
4.            Mangka                                         194,14                                   31,47
                J u m l a h                                     616,84                                   100,00
(Sumber Bappeda Kotabaru Kalsel)

         Di wilayah Kecamatan Pambar Kalimantan Selatan, merupakan salahsatu wilayah diperuntukan sebagai pemukiman transmigrasi. Yakni di kawasan desa Mayang Sari dan desa Marga Jaya; dengan transmigran berasa dari berbagai provinsi di tanah air. Melalui Program transmigrasi tersebut, sebagai upaya pemerintah untuk pemerataan pembangunan dan membuka lahan-lahan di daerah terisolasi era tahun 1990 an. 

Tugu Pencanangan Daerah KTM Sengayam

      Namun, program KTM Sengayam yang merupakan program cukup bagus dari pemerintahan pusat untuk memberi nilai tambah dalam mencapai kesejahteraan rakyat. Hingga tulisan ini diangkat, belum sepenuhnya terealisasi. Pasalnya, masih banyak sarana dan prasarana pendukung untuk menjadi suatu kota mandiri belum tuntas diwujudkan. Padahal, tugu atau monument yang menunjukkan bahwa di Kecamatan Pambar menjadi salahsatu wilayah Kota Terpadu Mandiri sudah lama berdiri tegak di tengah jalan penghubung antar provinsi.

        Sedangkan Program KTM Sengayam, meliputi tiga kecamatan yang berada diperbatasan antar provinsi. Yakni rencana awal, kecamatan Pamukan Barat, kecamatan Pamukan Utara dan Kecamatan Sungai Durian. Sedangkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kotabaru 2012-2032, KTM Sengayam meliputi Kecamatan Pamukan Barat, Kecamatan Sungai Durian dan Kecamatan Kelumpang Barat. Di ketiga wilayah tersebut terdapat segudang potensi agrobisnis yang dapat dikembangkan.
Potensi Pamukan Barat

       Semisal, perkebunan sawit, perkebunan karet, perkebunan pisang, pertanian kedelai, jagung, lahan padi, sayur mayor dan sebagainya. Sehingga, diharapkan ketika program KTM Sengayam berkelanjutan dapat menyuplai bahan mentah untuk sector agroindustri. Yang selama ini, hasil produksi pertanian dan perkebunan tersebut dikirim ke daerah lain untuk diolah menjadi bahan setengah jadi. Dan ironisnya, bahan setengah jadi tersebut dibeli kembali dengan harga mahal oleh masyarakat setempat untuk menjadi bahan pokok industri rumah tangga.

        Memang, sepertinya kendala dari program pemerintah untuk pengembangan taraf hidup rakyat Indonesia cenderung klasik, yakni masalah anggaran biaya untuk menindaklanjuti program tersebut. Program KTM sendiri, bersumber dari APBN (30%), APBD (30%) dan pihak Investor (40%). Nah, dari komposisi persentase anggaran tersebut terlihat 40 persen anggaran pengembangan berasal dari ketertarikan pihak swasta atau investor untuk mengembangkan wilayah KTM.

        Untuk menarik investasi dari pihak swasta menanamkan modal di suatu kawasan KTM, tugas pemerintah menyiapkan segala infrastruktur dan kesiapan masyarakat di kawasan KTM. Di kawasan KTM Sengayam, dibeberapa lokasi masih terdapat daerah dengan akses penghubung antar desa belum memadai. Jaringan listrik dan telekomunikasi masih sebagian kecil wilayah yang terjangkau dan sulitnya mendapatkan air bersih ketika musim kemarau.

        Oh ya, dengan sudah berdirinya bangunan Samsat,  beroperasi Bank Rakyat Indonesia, serta Kantor Pos guna melayani penduduk di kecamatan Pamukan Barat dan Pamukan Utara. Kondisi tersebut, menunjukkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di kawasan Pamukan Barat sekitarnya semakin pesat.

Bupati H Irhami Ridjani sedang meresmikan gedung koperasi

      Disamping itu, pembangunan pasar induk Sengayam, pengembangan terminal klas c antar provinsi sudah mulai dibenahi. Bahkan, bila mengacu pada Rencana Tat Ruang Wilayah Kabupaten Kotabaru Tahun 2012-2032, untuk kawasan Kota Terpadu Mandiri Sengayam tersebut bakal dilalui jaringan transportasi berupa jalur kereta api dan jalur jalan bebas hambatan.

          Penulis yakin, dengan semangat meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia menjadi adil dan makmur. Pihak pemerintah membangun dan memperbaiki sarana dan prasarana pendukung; kemudian pihak investor terbuka “hatinya” dengan potensi daerah di kawasan KTM Sengayam untuk menanamkan modal dengan mendirikan pabrik pengolah hasil perkebunan, pertanian, perhutanan bahkan mungkin membuka lahan peternakan sapi potong dan sapi perah. Maka, semua kendala tersebut dapat teratasi.

        Alhasil dengan komitmen bersama tersebut, perikehidupan masyarakat setempat, baik ekonomi, social, budaya, lingkungan hidup dan pendidikan menjadi bergerak maju dan berkembang.

             Penulis : Yosi Sailico, Jurnalis
  
 
               
               


2 komentar: