Senin, 05 Oktober 2015

GARUDA BOSAN DI ISTANA GARUDA

Bosan melihat tingkah para dewa yang penuh kemunafikan dan dosa
Memberi petuah janji pada rakyat ehh sakalinya mereka langgar petuah janji
Garuda terbang mengangkasa
Garuda bersenandung fals
Hinggap di pohon hutan yang tidak rimba lagi
Berkoak di atas ranting tinggi Incar sarapan pagi 
…………………………….. 
 Namun nanar sepasang mata tak berkedip
 Awasi sang Garuda
 Pun Garuda gagah tak luput jadi calon mangsa
Endap-endap mata nanar dekati raja angkasa
Bekal sumpit racun siap ditebar
 Indera Garuda bergetar
Ada bahaya mengancam dekati bulu indahnya
Garuda burung tunggangan sang dewa berdiam diri
Menanti gerakan si mata nanar dengan waspada
Incaran sarapan pagi telah hilang
Berganti ancaman tebaran sumpit racun
 …………………………. 
Aksi kedua makhluk disaksikan rakyat negeri Garuda
Mereka heran
 Tunggangan dewa lepas terbang tanpa pengawalan
Tak terima sang Garuda terancam sumpit racun
Rakyat beranikan diri
Hadapi si mata nanar dengan taruhan nyawa
 Dihadang… dihalau… si mata nanar menjauh dari sang Garuda 
……………………………. 
 Garuda bangga
 Mendapat pembelaan dari rakyat negeri Garuda
Meski Rakyat negeri Garuda seringkali kecewa
 Pada tindakan para dewa
Namun tetap berani taruhkan nyawa
Untuk hidup sang Garuda
Garuda enggan kembali ke istana
 Berkumpul dengan para dewa
Garuda lebih hidup
 Berada di tengah para rakyat negeri Garuda
 ….Garuda…kami membelamu…..
 (#YosiSailico-Renungan mengenang peristiwa Jumat Kelabu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar