Rabu, 11 Februari 2015

Dayak Samihim

Warga Asli Pamukan


Planet Dayak- Suku Dayak Samihim, adalah salah satu suku Dayak yang bermukim di kecamatan Pamukan Utara, kecamatan Pamukan Barat dan kecamatan Sungai Durian di provinsi Kalimantan Selatan.

suku Dayak Samihim
(nawuraha)
Suku Dayak Samihim, walaupun berada di wilayah Kalimantan Selatan, tapi berdasarkan pengelompokan termasuk bagian dari sub-etnis suku Dayak Maanyan yang berada di Kalimantan Tengah.

Masyarakat suku Dayak Samihim berbicara dalam bahasa Samihim. Bahasa Samihim ini memiliki kekerabatan bahasa dengan bahasa Dayak Maanyan sekitar 80%. Dengan bahasa Dayak Labuhan sekitar 45%, dengan bahasa Bajau sekitar 46%, dengan bahasa Dayak Bakumpai sekitar 51%. Sedangkan dengan bahasa Dayak Bukit sekitar 59%.

Mayoritas suku Dayak Samihim yang mendiami desa Mangka memeluk agama Kristen Protestan dalam Gereja Kalimantan Evangelis. Mereka berada dalam bimbingan Pendeta pertamanya Aaron Bingan. Desa pemukiman lain mereka adalah desa Buluh Kuning, Betung dan beberapa daerah di sekitarnya.

Di Kalimantan Selatan suku Pamihim kadang disebut juga sebagai Orang Pamukan. Di masa lalu antara tahun 1660 - 1700, orang Pamukan pernah memiliki kerajaan sendiri, yaitu Kerajaan Pamukan. Kerajaan ini pernah diserang oleh suatu serangan dari luar, terlihat dari bukti sisa-sisa pemukiman mereka di Tanjung Kersik Itam. Kerajaan Pamukan yang merupakan kerajaan suku Dayak Samihim yang semula berkedudukan di sungai Cengal. Orang-orang Pamukan yang juga merupakan bagian dari Dayak Dusun Maanyan merupakan rakyat Kesultanan Banjar, kemudian meminta kepada Sultan Banjar agar ditempatkan seorang penguasa yang memimpin mereka dan sebagai pengganti Kerajaan Pamukan yang telah hancur tersebut. Kemudian Sultan Banjar mengutus Pangeran Dipati Tuha bin Sultan Saidullah untuk mendirikan kerajaan baru di daerah ini dengan ibukota kerajaan tidak lagi di sungai Cengal tetapi di sungai Bumbu anak sungai Sampanahan, karenanya kerajaan ini kemudian dikenal sebagai Kerajaan Tanah Bumbu dengan cakupan wilayah yang lebih luas. Daerah Pamukan kemudian lebih dikenal sebagai daerah Cengal sebagai salah satu divisi Kerajaan Tanah Bumbu. Daerah Cengal ini pernah menjadi daerah pendudukan Kesultanan Paser. Pemerintah kabupaten Kotabaru berencana memekarkan wilayah ini menjadi daerah yang akan dinamakan sebagai kabupaten Pamukan. 

Suku Dayak Samihim memiliki suatu tradisi budaya yang sudah terkenal di Kalimantan Selatan, yaitu suatu tradisi seni musik yang khas, yang dikenal dengan nama "Kukurung".

Kehidupan masyarakat suku Dayak Samihim saat ini sudah sangat berkembang dan bisa dikatakan masyarakat suku Samihim tidak lagi menjalani hidup seperti di masa nenek moyang mereka, tapi mereka telah menjalani hidup yang lebih baik. Banyak masyarakat suku Samihim yang telah bekerja di perusahaan swasta dan sektor pemerintahan. Tidak sedikit juga yang bergerak di bidang wiraswasta. Kegiatan lain seperti berburu dan menangkap ikan di sungai sekitar pemukiman mereka tetap dilakukan di saat tidak ada kegiatan rutin.

referensi:

Terwujudnya Kota Terpadu Mandiri Sengayam


  Peta Kecamatan Pamukan Barat
 
         Pada medio tahun 2008, wilayah Kecamatan Pamukan Barat (Pambar) dan sekitarnya digadang-gadang menjadi salahsatu kawasan terpadu mandiri untuk lebih meningkatkan taraf hidup masyarakat di perbatasan antar dua provinsi tersebut. Program Kota Terpadu Mandiri Sengayam, diharapkan pemerintah menjadi pusat perekonomi memanfaatkan potensi agraris dengan mengelola sumber daya alam cukup subur di kecamatan Pambar.

Kecamatan Pamukan Barat merupakan wilayah kecamatan hasil pemekaran dari Kecamatan Pamukan Utara di Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Dengan letak sangat strategis, berada di perbatasan antar provinsi Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Timur. Tepatnya terletak di 115° 50' 00" – 116° 05' 57" BT dan 02° 30' 16" – 03° 50’ 02"  LS.

Dalam wilayah kecamatan yang beribukota di desa Sengayam, dan terdapat 4 desa, yakni desa Sengayam, desa Mangka, desa Mayang Sari dan desa Marga Jaya. Serta berbatasan langsung dengan beberapa kecamatan Kabupaten Kotabaru, pun Kabupaten Balangan Kalsel.

Batas Wilayah Kecamatan Pamukan Barat, tepatnya sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pamukan Utara; Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Balangan; Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sungai Durian dan Sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur.

Luas Wilayah dan Persentase Desa
No          Nama Desa / Kelurahan                Luas (Km2)                    Persentase (%)
1.            Sengayam                                      385,52                                   62,49
2.            Marga Jaya                                      10,18                                     1,65
3.            Mayang Sari                                    27,00                                     4,37
4.            Mangka                                         194,14                                   31,47
                J u m l a h                                     616,84                                   100,00
(Sumber Bappeda Kotabaru Kalsel)

         Di wilayah Kecamatan Pambar Kalimantan Selatan, merupakan salahsatu wilayah diperuntukan sebagai pemukiman transmigrasi. Yakni di kawasan desa Mayang Sari dan desa Marga Jaya; dengan transmigran berasa dari berbagai provinsi di tanah air. Melalui Program transmigrasi tersebut, sebagai upaya pemerintah untuk pemerataan pembangunan dan membuka lahan-lahan di daerah terisolasi era tahun 1990 an. 

Tugu Pencanangan Daerah KTM Sengayam

      Namun, program KTM Sengayam yang merupakan program cukup bagus dari pemerintahan pusat untuk memberi nilai tambah dalam mencapai kesejahteraan rakyat. Hingga tulisan ini diangkat, belum sepenuhnya terealisasi. Pasalnya, masih banyak sarana dan prasarana pendukung untuk menjadi suatu kota mandiri belum tuntas diwujudkan. Padahal, tugu atau monument yang menunjukkan bahwa di Kecamatan Pambar menjadi salahsatu wilayah Kota Terpadu Mandiri sudah lama berdiri tegak di tengah jalan penghubung antar provinsi.

        Sedangkan Program KTM Sengayam, meliputi tiga kecamatan yang berada diperbatasan antar provinsi. Yakni rencana awal, kecamatan Pamukan Barat, kecamatan Pamukan Utara dan Kecamatan Sungai Durian. Sedangkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kotabaru 2012-2032, KTM Sengayam meliputi Kecamatan Pamukan Barat, Kecamatan Sungai Durian dan Kecamatan Kelumpang Barat. Di ketiga wilayah tersebut terdapat segudang potensi agrobisnis yang dapat dikembangkan.
Potensi Pamukan Barat

       Semisal, perkebunan sawit, perkebunan karet, perkebunan pisang, pertanian kedelai, jagung, lahan padi, sayur mayor dan sebagainya. Sehingga, diharapkan ketika program KTM Sengayam berkelanjutan dapat menyuplai bahan mentah untuk sector agroindustri. Yang selama ini, hasil produksi pertanian dan perkebunan tersebut dikirim ke daerah lain untuk diolah menjadi bahan setengah jadi. Dan ironisnya, bahan setengah jadi tersebut dibeli kembali dengan harga mahal oleh masyarakat setempat untuk menjadi bahan pokok industri rumah tangga.

        Memang, sepertinya kendala dari program pemerintah untuk pengembangan taraf hidup rakyat Indonesia cenderung klasik, yakni masalah anggaran biaya untuk menindaklanjuti program tersebut. Program KTM sendiri, bersumber dari APBN (30%), APBD (30%) dan pihak Investor (40%). Nah, dari komposisi persentase anggaran tersebut terlihat 40 persen anggaran pengembangan berasal dari ketertarikan pihak swasta atau investor untuk mengembangkan wilayah KTM.

        Untuk menarik investasi dari pihak swasta menanamkan modal di suatu kawasan KTM, tugas pemerintah menyiapkan segala infrastruktur dan kesiapan masyarakat di kawasan KTM. Di kawasan KTM Sengayam, dibeberapa lokasi masih terdapat daerah dengan akses penghubung antar desa belum memadai. Jaringan listrik dan telekomunikasi masih sebagian kecil wilayah yang terjangkau dan sulitnya mendapatkan air bersih ketika musim kemarau.

        Oh ya, dengan sudah berdirinya bangunan Samsat,  beroperasi Bank Rakyat Indonesia, serta Kantor Pos guna melayani penduduk di kecamatan Pamukan Barat dan Pamukan Utara. Kondisi tersebut, menunjukkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di kawasan Pamukan Barat sekitarnya semakin pesat.

Bupati H Irhami Ridjani sedang meresmikan gedung koperasi

      Disamping itu, pembangunan pasar induk Sengayam, pengembangan terminal klas c antar provinsi sudah mulai dibenahi. Bahkan, bila mengacu pada Rencana Tat Ruang Wilayah Kabupaten Kotabaru Tahun 2012-2032, untuk kawasan Kota Terpadu Mandiri Sengayam tersebut bakal dilalui jaringan transportasi berupa jalur kereta api dan jalur jalan bebas hambatan.

          Penulis yakin, dengan semangat meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia menjadi adil dan makmur. Pihak pemerintah membangun dan memperbaiki sarana dan prasarana pendukung; kemudian pihak investor terbuka “hatinya” dengan potensi daerah di kawasan KTM Sengayam untuk menanamkan modal dengan mendirikan pabrik pengolah hasil perkebunan, pertanian, perhutanan bahkan mungkin membuka lahan peternakan sapi potong dan sapi perah. Maka, semua kendala tersebut dapat teratasi.

        Alhasil dengan komitmen bersama tersebut, perikehidupan masyarakat setempat, baik ekonomi, social, budaya, lingkungan hidup dan pendidikan menjadi bergerak maju dan berkembang.

             Penulis : Yosi Sailico, Jurnalis
  
 
               
               


DESAIN LOGO KECAMATAN PAMUKAN BARAT


KECAMATAN PAMUKAN BARAT

contoh logo

Keterangan logo Kecamatan Pamukan Barat Kotabaru Kalsel
Perisai bersudut lima dengan warna hijau:
perikehidupan masyarakat kecamatan Pamukan Barat dilandasi nilai-nilai Pancasila dengan
berketuhanan Yang Maha Esa
Bagian warna merah      :
Semangat kekeluargaan menjadi karakter perekat dan pemersatu dalam bermasyarakat
Gambar gunung :
Pegunungan Meratus yang hijau menjadi sumber mata air dan mata pencaharian penduduk
Pamukan Barat
Warna hijau dan lekukan sungai :
Kesuburan tanah Pamukan Barat dan aliran sungai yang membelah bumi Pamukan Barat. Lekukan sungai berjumlah lima, mewakili desa-desa yang ada di kecamatan Pamukan Barat; Yakni, desa Mangka, Sengayam, Batuah, Mayang Sari dan Marga Jaya
Tangan menggenggam padi dan kapas :
Semangat berkarya untuk menjadi mandiri dan lebih berkembang dalam sosial, pendidikan,ekonomi, budaya dan lingkungan hidup
Kumpulan lebah              :
 Pamukan barat menjadi daerah yang dapat memberi manfaat pada daerah lain termasuk
pada masyarakat setempat. Pada bulan tertentu, Pamukan Barat menjadi penghasil madu
lebah hutan yang berkhasiat  bagi kesehatan. Juga penggambaran sila kelima Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Garis kuning      :
Dengan berpikir dan hidup bersih, disiplin, berkarya dan beriman maka hidup menjadi lebih
berkah (BERDIKARI).

Visi pembangunan Kecamatan Pamukan Barat, yaitu : 
TERWUJUDNYA PELAYANAN PRIMA KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN PAMUKAN BARAT DALAM RANGKA MENGIMPLEMENTASIKAN PELAKSANAAN VISI DAN MISI KABUPATEN KOTABARU”